Profil Lengkap Riduan: Direktur Utama Bank Mandiri yang Baru (RUPSLB 2025)

201
Profil Lengkap Riduan: Direktur Utama Bank Mandiri yang Baru (RUPSLB 2025)
Ketahui profil lengkap Riduan, sosok di balik jabatan Direktur Utama Bank Mandiri yang baru. Artikel ini mengupas tuntas rekam jejak, visi, dan susunan kepengurusan terbaru Bank Mandiri setelah RUPSLB Agustus 2025.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, salah satu bank terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia, kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada awal Agustus 2025, terjadi pergantian kepemimpinan penting. Sosok yang kini menduduki kursi Direktur Utama Bank Mandiri adalah Riduan. Penunjukan ini menandai babak baru bagi perseroan dalam menghadapi dinamika industri perbankan yang terus berubah. Lantas, siapakah Riduan dan apa visi yang akan dibawanya untuk Bank Mandiri ke depan? Artikel ini akan mengupas tuntas profil, rekam jejak, serta susunan lengkap kepengurusan baru di Bank Mandiri.

Transformasi Kepemimpinan di Bank Mandiri: Sebuah Langkah Strategis

Pada hari Senin, 4 Agustus 2025, Bank Mandiri menggelar RUPSLB di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, dengan agenda tunggal: persetujuan perubahan pengurus perseroan. Keputusan ini datang hanya beberapa bulan setelah RUPSLB sebelumnya di bulan Maret, di mana Darmawan Junaidi baru saja ditunjuk kembali sebagai Direktur Utama untuk periode kedua. Perubahan cepat ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri untuk terus adaptif dan proaktif.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menjelaskan bahwa penyesuaian susunan pengurus ini adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Tujuannya adalah untuk memperkuat struktur organisasi, meningkatkan sinergi antar-fungsi, dan mempercepat pengambilan keputusan strategis. Hal ini diharapkan dapat mendukung transformasi bisnis yang berkelanjutan dan berkontribusi secara signifikan pada penguatan ekonomi berbasis kerakyatan di Indonesia.

Pengangkatan Riduan sebagai Direktur Utama Bank Mandiri menggantikan Darmawan Junaidi bukanlah keputusan yang diambil tanpa pertimbangan matang. Riduan, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, dinilai memiliki rekam jejak yang solid dan pemahaman mendalam tentang operasional dan strategi perusahaan.

Profil dan Jejak Karier Riduan: Dari Regional CEO Hingga Pucuk Pimpinan

Riduan, yang lahir di Palembang pada tahun 1970, bukanlah wajah baru di lingkungan Bank Mandiri. Ia telah menghabiskan sebagian besar kariernya di bank pelat merah ini, menduduki berbagai posisi strategis yang membentuknya menjadi pemimpin yang mumpuni. Sebelum didapuk sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, Riduan telah mengemban tanggung jawab besar sebagai Wakil Direktur Utama yang diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Maret 2025.

Perjalanan karier Riduan menunjukkan pengalamannya yang luas di berbagai lini bisnis perbankan. Pada periode 2024-2025, ia dipercaya sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Commercial Banking Bank Mandiri dari tahun 2019 hingga 2024. Jejaknya di Bank Mandiri bahkan lebih jauh lagi, di mana ia pernah menjabat sebagai Senior Executive Vice President Middle Corporate pada periode 2017-2019.

Pengalaman Riduan tidak hanya terbatas pada level korporasi di pusat. Ia juga pernah bertugas langsung di lapangan sebagai Regional CEO II/Sumatera pada tahun 2016-2017, sebuah posisi yang memberinya pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan dinamika ekonomi di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, ia juga pernah dipercaya sebagai Komisaris PT Mandiri Sekuritas pada tahun 2018-2019, menunjukkan kapabilitasnya dalam memimpin dan mengawasi anak perusahaan. Pendidikan Riduan pun tak main-main, ia meraih gelar sarjana dan magister dari Universitas Sriwijaya, membekalinya dengan fondasi akademis yang kuat.

Jajaran Kepengurusan Baru: Sinergi untuk Masa Depan Bank Mandiri

Selain pengangkatan Riduan sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, RUPSLB juga menyetujui beberapa perubahan penting lainnya dalam jajaran pengurus. Perubahan ini menunjukkan upaya Bank Mandiri untuk menyegarkan tim kepemimpinan dan membawa perspektif baru guna mencapai target bisnis yang ambisius.

Posisi Wakil Direktur Utama yang ditinggalkan Riduan kini diisi oleh Henry Panjaitan. Selain itu, RUPSLB juga mengesahkan pengangkatan Timothy Utama sebagai Direktur Operations dan Sunarto Xie sebagai Direktur Information Technology. Perubahan ini sejalan dengan fokus Bank Mandiri yang terus mendorong transformasi digital dan efisiensi operasional.

Tak hanya di jajaran direksi, perubahan juga terjadi di dewan komisaris. Pemegang saham menyetujui pengangkatan Zulkifli Zaini sebagai Komisaris Independen. Zulkifli Zaini bukanlah nama asing bagi Bank Mandiri, mengingat ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama pada periode 2010-2013. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan bimbingan dan pengalaman berharga bagi kepengurusan saat ini.

Berikut adalah susunan lengkap dewan direksi dan komisaris Bank Mandiri yang baru, efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK):

Susunan Dewan Komisaris Bank Mandiri

  • Komisaris Utama/Independen: Kuswiyoto
  • Wakil Komisaris Utama/Independen: Zainudin Amali
  • Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
  • Komisaris: Luky Alfirman
  • Komisaris: Yuliot
  • Komisaris Independen: Mia Amiati
  • Komisaris Independen: Zulkifli Zaini

Susunan Dewan Direksi Bank Mandiri

  • Direktur Utama: Riduan
  • Wakil Direktur Utama: Henry Panjaitan
  • Direktur Operations: Timothy Utama
  • Direktur Information Technology: Sunarto Xie
  • Direktur Human Capital & Compliance: Eka Fitria
  • Direktur Risk Management: Danis Subyantoro
  • Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
  • Direktur Corporate Banking: M. Rizaldi
  • Direktur Consumer Banking: Saptari
  • Direktur Network & Retail Funding: Jan Winston Tambunan
  • Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
  • Direktur Finance & Strategy: Novita Widya Anggraini

Dengan susunan pengurus yang baru ini, Bank Mandiri menunjukkan komitmennya untuk terus bergerak maju. Visi yang dibawa oleh Direktur Utama Bank Mandiri yang baru, Riduan, bersama timnya, akan menjadi kunci dalam menentukan arah strategis perusahaan. Perbankan Indonesia, terutama di ibu kota Jakarta, akan terus memantau bagaimana kebijakan-kebijakan baru ini akan diimplementasikan untuk memperkuat posisi Bank Mandiri di pasar domestik maupun internasional.

Apakah perubahan kepemimpinan ini akan membawa Bank Mandiri ke era pertumbuhan yang lebih pesat? Tentu saja, waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti, keputusan ini menegaskan bahwa Bank Mandiri tidak pernah berhenti berevolusi demi memberikan kontribusi terbaik bagi para pemegang saham, nasabah, dan perekonomian nasional.