Transformasi Pertanian Cilamaya: Kisah Sukses Energi Surya dan Kemandirian Kelompok Tani Tirta Makmur

53

Dalam lanskap perubahan iklim dan kebutuhan energi yang terus meningkat, inisiatif yang menggabungkan keberlanjutan energi dan ketahanan pangan menjadi sangat krusial. Salah satu contoh inspiratif datang dari Desa Muara, Cilamaya, Jawa Barat, di mana Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) telah sukses mendukung kelompok tani Tirta Makmur dalam mengembangkan sebuah program pertanian terintegrasi yang mandiri energi. Program ini tidak hanya berfokus pada budidaya jamur merang, tetapi juga telah berkembang pesat menjadi ekosistem pertanian holistik yang mencakup perkebunan sayur, peternakan ayam potong, dan pengelolaan limbah, semuanya ditenagai oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Kisah ini merupakan bukti nyata bagaimana sinergi antara teknologi energi bersih dan semangat komunitas lokal dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya untuk lingkungan tetapi juga untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dengan PLTS sebagai tulang punggungnya, kelompok tani Tirta Makmur telah bertransformasi dari sebuah inisiatif kecil menjadi model percontohan bagi desa-desa lain yang bercita-cita mencapai kemandirian energi dan pangan.

Inovasi Pertanian Terintegrasi Kelompok Tani Tirta Makmur

Kelompok tani Tirta Makmur, yang berlokasi di Desa Muara, Cilamaya, Kabupaten Karawang, mengawali perjalanannya dengan fokus pada budidaya jamur merang. Namun, dengan visi yang jauh ke depan dan semangat inovasi, mereka tidak berhenti di situ. Mereka menyadari potensi besar untuk mengintegrasikan berbagai sektor pertanian guna mencapai efisiensi dan keberlanjutan yang lebih tinggi. Dari satu kumbung jamur, kini telah bertambah menjadi beberapa unit, dilengkapi dengan perkebunan sayur-mayur seperti cabai rawit dan jambu kristal, serta peternakan ayam kampung dan bebek. Pendekatan terintegrasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menciptakan sistem pertanian yang lebih resilient terhadap berbagai tantangan. Limbah dari satu sektor dapat dimanfaatkan sebagai input untuk sektor lain, misalnya, limbah pertanian diolah menjadi pupuk kompos dan ekoenzim, yang pada gilirannya menyuburkan perkebunan mereka.

Integrasi ini juga bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan lahan dan sumber daya, menciptakan siklus produksi yang lebih cepat dan efisien. Dengan diversifikasi produk, kelompok tani Tirta Makmur tidak lagi bergantung pada satu jenis komoditas, sehingga risiko kegagalan panen atau fluktuasi harga pasar dapat diminimalisir. Ini adalah langkah maju yang signifikan menuju swasembada pangan di tingkat lokal.

PLTS: Katalisator Kemandirian Energi dan Ekonomi

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah jantung dari kemajuan kelompok tani Tirta Makmur. Awalnya, sejak September 2024, Pertamina NRE telah memasok listrik dari PLTS berkapasitas 2,2 kilowatt peak (kWp) khusus untuk mendukung usaha budidaya jamur merang. Kapasitas ini sudah membantu mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional dan menekan biaya operasional.

Seiring dengan inovasi dan pengembangan pertanian terintegrasi yang digagas kelompok tani Tirta Makmur, kebutuhan akan energi listrik melonjak tajam. Operasi pompa air untuk irigasi, mesin penetas telur untuk peternakan, hingga penerangan di saung pelatihan dan area produksi, semuanya membutuhkan pasokan listrik yang stabil dan terjangkau. Menjawab kebutuhan ini, Pertamina NRE kembali menunjukkan komitmennya dengan menambah kapasitas PLTS hingga mencapai total 6,6 kWp. Peningkatan kapasitas ini merupakan game changer, memungkinkan semua kegiatan pertanian, dari hulu hingga hilir, dapat beroperasi secara optimal dengan energi bersih.

Manager Corporate Communication & Stakeholder Management Pertamina NRE, Rika Gresia, menegaskan, “Pertamina NRE selalu menunjukkan komitmen dan memberikan dukungan penuh dalam penyediaan akses energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Tidak hanya membangun masyarakat yang mandiri energi, program Desa Energi Berdikari Pertamina ini juga bertujuan membangun masyarakat yang mandiri secara ekonomi.” Pernyataan ini menggarisbawahi filosofi di balik program Desa Energi Berdikari, yakni menciptakan kemandirian ganda: energi dan ekonomi.

Sinergi dengan PT Jawa Satu Power (JSP)

Desa Muara merupakan salah satu desa yang berlokasi strategis di sekitar PLTGU Jawa-1, yang dikelola oleh PT Jawa Satu Power (JSP), perusahaan afiliasi Pertamina NRE. Keterlibatan JSP dalam program ini menegaskan komitmen jangka panjang terhadap pengembangan masyarakat sekitar. Tig Djulianto, Manager Community Relation & Security JSP, menyampaikan dukungan serupa, “Penambahan kapasitas PLTS ini merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan dampak signifikan pada masyarakat di sekitar area PLTGU Jawa Satu Power. Aktivasi hari ini hanya menjadi batu loncatan karena kami berharap agar bisa terus mendukung kegiatan sosial ekonomi yang bernilai positif bagi Desa Muara.” Dukungan ini memastikan bahwa inisiatif seperti yang dilakukan kelompok tani Tirta Makmur akan terus mendapatkan pendampingan dan fasilitasi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Manfaat Nyata bagi Komunitas Lokal

Dampak dari dukungan Pertamina NRE dan keberadaan PLTS telah dirasakan secara langsung dan signifikan oleh kelompok tani Tirta Makmur dan masyarakat Desa Muara. Manfaat-manfaat tersebut meliputi:

  • Penurunan Biaya Listrik: Dengan beralih ke energi surya, biaya operasional untuk listrik yang sebelumnya membebani keuangan kelompok tani dapat ditekan secara drastis, sehingga keuntungan bersih yang diperoleh lebih besar.
  • Siklus Produksi yang Lebih Cepat: Ketersediaan listrik yang stabil dan mencukupi memungkinkan pengoperasian peralatan pendukung seperti pompa air untuk irigasi dan mesin penetas telur dapat berjalan tanpa henti, mempercepat siklus produksi dan meningkatkan output.
  • Ekosistem Pertanian Terpadu yang Solid: Energi bersih mendukung sistem pertanian terpadu yang kuat, yang tidak hanya menghasilkan jamur merang, tetapi juga produk-produk bernilai tambah lainnya seperti jambu kristal, cabai rawit, ayam kampung, bebek, pupuk kompos, hingga ekoenzim. Diversifikasi ini membuka aliran pendapatan baru dan meningkatkan ketahanan pangan lokal.
  • Pemberdayaan Pemuda Lokal: Ikin, Ketua Kelompok Tani Tirta Makmur, memimpin Kelompok Taruna Tani yang beranggotakan enam pemuda desa. Mereka tidak hanya mengelola operasional PLTS sehari-hari tetapi juga aktif melatih warga lain tentang pemanfaatan energi terbarukan dan praktik pertanian berkelanjutan. Ini adalah contoh nyata bagaimana transisi energi dapat berjalan seiring dengan penciptaan lapangan kerja dan pengembangan keterampilan lokal.

“Kami sangat bersyukur mendapat dukungan dari Pertamina berupa PLTS jadi kami bisa menghemat biaya listrik. Kebutuhan listrik untuk usaha pertanian kami cukup besar. Dengan adanya PLTS ini jadinya kebutuhan listrik terpenuhi bahkan lebih sehingga masih bisa kami manfaatkan untuk pengembangan berikutnya,” ungkap Ikin, menyoroti betapa vitalnya peran PLTS bagi keberlangsungan dan ekspansi usaha mereka.

Cilamaya: Pusat Transisi Energi yang Strategis

Cilamaya, yang juga dikenal sebagai lokasi PLTGU terbesar di Asia Tenggara, kini memiliki alasan lain untuk disebut sebagai kawasan transisi energi yang strategis. Kehadiran PLTS yang mendukung pertanian terintegrasi di Desa Muara menambah dimensi baru pada profil energi daerah tersebut. Ini menunjukkan bahwa sinergi antara proyek energi skala besar dan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas adalah kunci untuk mencapai tujuan Net Zero Emission 2060. Semangat warga Desa Muara, yang didukung oleh Pertamina NRE dan JSP, membuktikan bahwa kemandirian energi dan keberlanjutan lingkungan adalah tujuan yang dapat dicapai melalui inovasi, kolaborasi, dan pemberdayaan komunitas.

Kesuksesan di Cilamaya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan model replikasi bagi wilayah lain di Indonesia, mendorong percepatan transisi energi dan penguatan ketahanan pangan nasional melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. Ini adalah langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau, lebih adil, dan lebih makmur bagi semua.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Apa itu program Desa Energi Berdikari Pertamina?

Program Desa Energi Berdikari adalah inisiatif Pertamina yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasinya melalui penyediaan akses energi bersih dan terjangkau, sekaligus membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Program ini mendukung transisi energi dan menciptakan dampak sosial-ekonomi positif.

2. Bagaimana PLTS mendukung pertanian terintegrasi di Cilamaya?

PLTS menyediakan pasokan listrik bersih dan berkelanjutan yang digunakan untuk berbagai kebutuhan pertanian terintegrasi kelompok tani Tirta Makmur, meliputi pengoperasian pompa air untuk irigasi, mesin penetas telur untuk peternakan, serta penerangan di seluruh area produksi dan pelatihan. Ini mengurangi biaya operasional dan mempercepat siklus produksi.

3. Produk apa saja yang dihasilkan oleh kelompok tani Tirta Makmur?

Awalnya berfokus pada budidaya jamur merang, kelompok tani ini kini menghasilkan beragam produk pertanian seperti jamur merang, jambu kristal, cabai rawit, ayam kampung, bebek, serta produk olahan limbah berupa pupuk kompos dan ekoenzim, semuanya didukung oleh energi bersih.

4. Apa manfaat utama yang dirasakan oleh kelompok tani Tirta Makmur dari dukungan PLTS?

Manfaat utamanya meliputi penurunan biaya listrik secara signifikan, percepatan siklus produksi, penguatan ekosistem pertanian terpadu yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta pemberdayaan pemuda lokal dalam pengelolaan dan pelatihan energi terbarukan.

5. Bagaimana peran Cilamaya dalam transisi energi di Indonesia?

Cilamaya, selain menjadi lokasi PLTGU terbesar di Asia Tenggara, juga menjadi contoh strategis sinergi antara proyek energi besar dan inisiatif energi terbarukan berbasis komunitas seperti PLTS di Desa Muara. Hal ini menunjukkan komitmen wilayah tersebut terhadap target Net Zero Emission 2060 melalui pemanfaatan energi bersih dan pemberdayaan masyarakat.